Jakarta, Digindo.net – Tren transformasi digital semakin mendorong pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Indonesia memperluas jangkauan bisnis mereka ke pasar global. Dalam sebuah diskusi bisnis bertajuk “Digitalisasi untuk UMKM Go Global” yang digelar di Jakarta, Senin (23/9), para pakar menyebut bahwa pemanfaatan teknologi dan platform e-commerce kini menjadi faktor kunci daya saing.
Ketua Asosiasi UMKM Digital Indonesia, Rani Pratama, mengatakan bahwa lebih dari 65 persen UMKM yang telah mengadopsi teknologi digital mencatatkan kenaikan omzet signifikan dalam dua tahun terakhir. “Transformasi digital bukan lagi pilihan, tetapi kebutuhan mendesak bagi UMKM untuk bertahan dan berkembang,” ujarnya.
Pemerintah juga terus mendorong percepatan digitalisasi sektor UMKM melalui berbagai program pendampingan dan insentif. Kementerian Koperasi dan UKM menargetkan sedikitnya 30 juta UMKM dapat mengintegrasikan usahanya ke ekosistem digital pada 2026.
Menurut pengamat ekonomi Universitas Indonesia, Dr. Ahmad Zulkifli, akses terhadap pasar internasional kini semakin terbuka berkat penetrasi teknologi dan kemudahan pengiriman lintas negara. “Platform e-commerce, media sosial, dan sistem pembayaran digital membuat produk lokal lebih mudah menjangkau konsumen global,” katanya.
Pelaku UMKM, Lina Hartati—pemilik brand kerajinan tangan asal Yogyakarta—mengaku pendapatannya meningkat hampir dua kali lipat setelah bergabung di platform e-commerce internasional. “Dulu pelanggan saya hanya dari dalam negeri. Sekarang, pesanan datang dari Singapura, Jepang, bahkan Eropa,” tuturnya.
Transformasi digital dipandang sebagai momentum penting untuk memperkuat perekonomian nasional melalui sektor UMKM. Para pakar menekankan pentingnya pelatihan literasi digital, akses modal, dan dukungan infrastruktur teknologi agar UMKM Indonesia dapat terus berkembang dan bersaing di pasar global.









